Usaha Kreatif




Pengusaha Kreatif

Pengusaha Kreatif

Sunday, 29 May 2016

Kerajinan Leather Carving Karya Eri Sumarno Harga Miring Kualitas Eksport


          Seni ukir (Carve) adalah seni membentuk gambar pada kayu, tempurung, bambu, batu, logam dan bahan lainnya. Hasilnya berupa gambar atau hiasan yang indah, dengan bagian-bagian yang cekung dan cembung yang disebut relief. Di samping berbentuk relief, ukiran ada juga yang berlubang (tembus). Ukiran biasanya memiliki berbagai tema, biasanya terinspirasi dari tumbuhan, hewan, alam, manusia, atau bahkan suatu cerita.
          Namun lain lagi jika mengukir diatas kulit kerbau atau sapi yang disebut dengan Leather Carving. Teknik ini yaitu dengan menekan kulit tersebut dengan alat ukir khusus. Berbeda dengan mengukir seperti biasanya. Biasanya mengukir adalah mencongkel atau membentuk bahan dengan cara disayat atau dipahat dengan benda tajam seperti pisau dan lain sebagainya.
         Kali ini, Tabloid Intan berhasil menyambangi kediaman Eri Sumarna, pengukir kulit di Jalan Gatot Subroto Perum Cempaka Indah no 41 Desa Godog Kecamatan Karangpawitan Garut. Eri mengatakan, awalnya ia hanya iseng membuat ukiran kulit untuk dipakainya sendiri. Namun setelah ia memakai hasil karya tangannya sendiri, ada orang yang tertarik dan minta dibuatkan untuk dijualnya di salah satu toko oleh-oleh di Jogjakarta.
        “Waktu itu saya sedang jalan-jalan di Jogja dan membawa dompet dengan motif ukiran yang saya buat sendiri. Saat belanja di Kawasan Malioboro, salah satu pemilik toko oleh-oleh malah meminta dibuatkan untuk ia jual di tokonya,” ucap pria kelahiran tahun 57 ini.
           Selain itu, dirinya merasa khawatir terhadap wisata kulit Garut dimana menurutnya, produk yg dijajakkan di showroom-showroom telah banyak dibanjiri oleh produk-produk kulit dari luar yang bahkan bukan terbuat dari kulit asli yang mungkin berdampak negatif pada citra produk kulit Garut di kemudian hari. Untuk mengantipasi hal itu, dirinya berharap kepada rekan-rekan pengusaha kulit Garut agar bisa lebih berani dalam berinovasi agar Garut bisa menjadi citra wisata kulit kreatif.
          Eri manambahkan, semua hasil karyanya ia kerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan proses produksinya pun masih dengan manual alias hand made dari mulai memotong, mengukir sampai tahap menjahitnya. Hasil karya tangan Eri berupa dompet, tas, gelang, ikat pinggang dan lain sebagainya. Kulit yang ia pakai, adalah kulit nabati yang berasal dari kerbau atau sapi yang diolah tanpa bahan kimia. Penyamakannya dengan menggunakan daun akasia. “Kulit yang saya pakai adalah kulit import dari Negara Brazil dan India. Kulit lokal biasanya susah diukir. Jadi setelah ditekan pun akan kembali timbul,” katanya.
          Hasil ukiran Eri ini terlihat sangat bagus. Efek tiga dimensinya pun sangat terlihat. Biasanya, lanjut Eri, orang lebih mengedepankan cat untuk terlihat lebih 3 dimensi. Namun, Dirinya  lebih mengedepankan ukiran itu sendiri supaya lebih kelihatan efek tiga dimensinya.
         Harga yang ditawarkan untuk jenis kerajinan tangan yang berkualitas ini bisa dibilang relative murah. Satu dompet dengan ukiran gambar wajah atau gambar hewan hanya dihargai dengan nilai Rp 250.000. Sedangkan untuk jenis tas di kisaran Rp 400.000. Dirinya pun menerima pesanan bentuk ukiran kulit dengan sketsa yang ia terima. Jadi, bagi anda yang penasaran dengan kerajinan ukir kulit ini bisa langsung datang ke galery miliknya di Jalan Gatot Subroto Perum Cempaka no 41 atau bisa menghubungi no telpon 081 312 901 856.





(Ramdhan/Asep S)

No comments:

Post a Comment